Soal Pedagang di Talang Banjar Berjualan di Jalan, Maulana Akui Mengganggu Ketertiban, Cawako Rahman Punya Solusi Jitu

oleh -70 Dilihat

JAMBI- Ada yang menarik saat debat calon Wali Kota Jambi yang digelar pada Minggu (3/11/2024) malam di RCC, Kota Jambi.

Dua calon wali kota berbeda pandangan tentang penertiban pedagang yang berjualan di bahu jalan di kawasan Talang Banjar, Kota Jambi.

Saat itu, calon nomor urut 2 H Abdul Rahman bertanya kepada cawako Maulana soal pedagang yang berjualan di bahu jalan.

“Kita lihat di pasar baru itu banyak pedagang yang berjualan di jalan, mungkin ini adalah pasar terpanjang di Indonesia,” katanya.

“Selama 5 tahun (Maulana) menjadi wakil wali kota, bagaimana ke depan rencana bapak sehingga pedagang tersebut akan tertib, apa langkah dilakukan,” tanya Rahman.

Maulana menjawab, ia mengakui pedagang tersebut memang menganggu ketertiban umum.

“Dalam menertibkan kita harus humanis, yakni kita harus menyiapkan dulu sarana prasarana di Pasar Talang Banjar secara baik. Kami melihat ada aset tanah milik pemerintah kota dari pasar yang lama,” katanya.

“Kita akan siapkan dulu itu menjadi pasar yang lebih sehat lebih bersih fasilitasnya lengkap karena yang membangun pasar itu perlu kelengkapan-kelengkapan kenyamanan,” ujarnya.

“Bagi pedagang yang melanggar ketertiban umum tadi kita dorong kita tempatkan di tempat pasar yang sudah kita bangun kembali karena di pasar yang belakang sudah penuh. Kemudian juga fasilitasnya memang kurang memadai. Oleh karena itu ini penting supaya mereka disiapkan dulu tempatnya baru kita tertibkan,” ujarnya.

Namun, Rahman menanggapi kalau kita lihat kondisi di lapangan, di dalam tidak penuh karena pedagang lari ke luar, bukan berarti tempat tidak ada.

“Kalau kami akan cari solusi mengajarkan masyarakat harus jualan masuk ke dalam, dan disiplin. Beri edukasi masyarakat belanja di dalam, ada permainan, sehingga pedagang itu berjualan di luar. Akan kami wujudkan pedagang itu berjualan ke dalam,” ujarnya.

Maulana kembali menjawab nanti menyiapkan sarana dan fasilitas nya dahulu, baru kita dorong pedagang berjualan di dalam Pasar Baru.

“Kita tidak bisa memaksa jika tidak menyiapkan hal yang baik,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.